Gambar Sampul PJOK · Bab 10 Kesehatan Pribadi
PJOK · Bab 10 Kesehatan Pribadi
Sumaryoto, Soni

23/08/2021 07:23:50

SMA 11 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

124

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Pelajaran X

Menganalisis dan Merencanakan

Kesehatan Pribadi

Kesehatan merupakan bagian yang

utama dari kehidupan kita, karena

itu kita harus menjaga/memelihara

sebaik-baiknya. Kesehatan pribadi

adalah kesehatan yang berhubungan

dengan diri kita sendiri, dan lingkungan

disekitar kita. Oleh sebab itu kesehatan

pribadi, perlu kita pelajari karena hal

ini sangat penting dalam meningkatkan

kesehatan individu/pribadi. Hal-hal yang

mempengaruhi kesehatan pribadi antara

lain pola makan (gizi), aktivitas jasmani/

olahraga, istirahat, dan penyakit:

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kesehatan Pribadi

Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan pribadi. Salah satunya adalah

pola hidup sehat. Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala

aspek kondisi kesehatan. Mulai dari aspek makanan, minuman, nutrisi yang

dikonsumsi dan perilaku sehari-hari. Baik itu dalam sebuah rutinitas olahraga

yang tentu akan menjaga kondisi kesehatan dan juga akan menghindarkan dari

segala hal yang bisa jadi penyebab penyakit bagi tubuh. Seperti itulah kurang lebih

pengertian pola hidup sehat.

Kesehatan adalah dambaan kita semua. Untuk hidup sehat tentunya kita akan

menjalankan sebuah aktifitas rutin dengan memperhatikan gaya hidup sehat.

Kekayaan lahir dan batin tidak akan ada artinya bila kita masih terjebak dalam

kondisi atau situasi sakit baik itu karena virus penyakit atau pun karena tingkah

polah kita yang tidak memperhatikan kondisi badan. Marilah kita bahas pola

hidup sehat ditinjau dari berbagai segi:

Gambar 12.1. Gaya hidup sehat

125

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

1. Pola dan Kebiasaan Makan

Pola makan adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang

untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap

pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Pola makan memiliki tiga

komponen penting yaitu: Jenis, Frekuensi, dan jumlah. Bicara tentang jenis, di

Indonesia mengenal pola Makanan Pokok, Lauk Hewani, Lauk Nabati, Sayur dan

Buah. Sedangkan frekuensi, sangat tergantung

kelompok umur. Khusus untuk umur di atas 1

tahun, pola frekuensi makan ialah 3 kali makanan

utama, dan 2 kali makanan selingan. Pola ini

berlaku untuk kelompok masyarakat yang

sehat, sedangkan bagi mereka yang menjalani

diet khusus tentu memiliki pola tersendiri. Pola

makan berdasarkan jumlah menggunakan acuan

Angka Kecukupan Gizi (AKG). Setiap orang

sebaiknya menggunakan AKG sebagai acuan

tentang seberapa banyak makanan yang harus

dikonsumsi oleh dirinya sendiri.

Kebiasaan Makan berbeda dengan pola makan, kebiasaan makan sifatnya

sangat personal. Kita mungkin memiliki kebiasaan makan makanan pokok dalam

bentuk nasi tapi tapi orang lain justru memiliki kebiasaan makan makanan pokok

dalam bentuk jagung. Bahkan dalam keluarga, setiap anggota keluarga memiliki

kebiasaan makan yang berbeda-beda, baik dari segi jenis, frekuensi maupun

jumlah. Sebagai contoh: seorang Bapak memiliki kebiasaan sarapa jam 09.00 di

kantor, tapi anaknya justru sarapan sebelum berangkat ke sekolah pukul 06.00.

Meskipun mereka memiliki pola yang sama yaitu: makan makanan utama 3 kali

sehari. Bicara tentang jumlah, seseorang memiliki kebiasaan makan 2 potong

ikan akan tetapi orang lain mungkin cukup 1 potong saja. Jadi kesimpulannya

pola makan sifatnya lebih formal, berlaku secara umum dan dijadikan sebagai

pedoman. Sedangkan kebiasaan makan lebih personal dan terbentuk berdasarkan

selera dan ketersediaan makanan di

tingkat rumah tangga.

Pola makan yang baik adalah

Gambar 12.2. Piramida Pola Makan Sehat

Gambar 12.3. Nasi Kebiasaan Makan Orang

Indonesia

126

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

pengaturan makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Pola makan yang

harus memperhatikan tiga komponen penting yaitu: Jenis, Frekuensi, dan jumlah:

a. Jenis Makanan

Jenis makanan berhubungan zat gizi yang terkandung dalam makanan

tersebut. Ada lima macam zat gizi utama, yaitu: karbohidrat/hidrat arang, lemak,

protein, vitamin, dan mineral. Selain itu terdapat pula dua zat gizi lagi, yaitu: air

dan OKSIGEN. Kedua zat ini seringkali tidak disadari peranan pentingnya bagi

tubuh dan bagi tubuh makluk hidup lainnya. Berikut ini jenis dan fungsi zat gizi

dalam berbagai jenis makanan

Tabel 12.1. Zat Gizi dalam Makanan

NO

ZAT GIZI

FUNGSI

JENIS MAKANAN

1

Protein

Membentuk jaringan,

menggantikan jaringan

yang rusak, membuat zat

penangkis, menghasilkan

tenaga

Daging, ikan, susu, unggas,

tahu, tempe, kacang-

kacangan

2

Lemak

Sumber tenaga, penting

untuk kesehatan kulit

Minyak, lemak, keju,

mentega, margarine

3

Sumber tenaga utama,

pembawa zat-zat gizi

lainnya.

Nasi, jagung, sagu, roti,

gula, madu, sirup dan lain-

lain

4

mineral :

Pembentuk tulang dan gigi,

pembekuan darah, untuk

fungsi normal otot dan

syaraf, mencegah kelelahan

otot.

Susu, keju, es krim, ikan

yang dimakan dengan

tulangnya

kalsium

besi

Bersama protein

membentuk darah yang

diperlukan sebgai pembawa

zat asam (O2) dalam darah

Hati, daging, telur, sayuran

hijau

127

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

5

Vitamin :

Vit. A

Agar kulit sehat dan

halus untuk kesehatan

jaringan selaput lendir

dan mencegah rabun senja

serta pertumbuhan normal

tulang

Hati, sayuran hijau, buah-

buahan warna merah dan

kuning, susu, keju, es krim

Vit. B 1

(thiamine)

Nafsu makan, kesehatan

jaringan syaraf, penting

dalam pembakaran hidrat

arang

Daging, ikan, unggas, telur,

susu, beras tumbuk serta

padi-padian lainnya.

Vit. B 2

(riboflavin)

Membantu sel dalam

memakai zat asam,

membuat kulit sehat dan

halus terutama disekitar

mulut dan hidung

Susu, keju, es krim, daging,

hati, ikan, telur unggas

Vit. B 6,

Vit. B 12 dan

asam folat

Mencegah kurang

darah, membantu getah

pencernaan serta sistim

biokimiawi tubuh

B 6 : daging, kentang,

sayuran hijau tua, padi-

padian, dan kacang-

kacangan.

B 12 : susu, keju, telur,

daging.

Asam folat : sayuran hijau,

padi-padian, kacang-

kacangan.

Vit. C

Kekuatan dinding

pembuluh darah,

mencegah infeksi,

kelelahan, mempercepat

penyembuhan luka / patah

tulang

Sayur-sayuran dan buah-

buahan segar

Vit. D

Penyegaran zat kapur

dan phosphor disaluran

pencernaan serta

pengaturan penempatannya

di tulang

Susu, minyak ikan, sinar

ultraviolet pada kulit (non

makanan)

6

air

Menjaga keseimbangan

tubuh, membuang zat-zat

kotoran, mengukur suhu

tubuh (keringat)

128

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

b. Frekuensi Makan

Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik kualitatif

dan kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat

pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung

tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata, umumnya lambung kosong

antara 3-4 jam. Oleh karena itu, pembagian jam makan yang tetap adalah:

1) Pada Jam 04.00 pagi - jam 12.00 lambung bekerja untuk membuang kotoran.

Oleh karena itu jam-jam ini, yang paling baik adalah makan makanan yang

berserat, jus buah, atau makanan yang dapat membantu proses pengeluaran

makanan.

2)

Pada J

am 12.00 - 20.00 adalah saat dimana tubuh kita menyerap makanan

dengan baik. Oleh karena itu, sangat baik jika mengkonsumsi makanan yang

kaya akan protein, vitamin, dan makanan-makanan bergizi lainnnya. Bahkan,

karbohidrat seimbang dianjurkan untuk dikonsumsi pada jam-jam ini.

3) Pada Jam 20.00 - 04.00 adalah waktu dimana tubuh kita mencerna makanan. Oleh

karena itu jam-jam ini, kita jangan memperberat kerja lambung dengan makan

makanan yang berkarbohidrat tinggi. Konsumsilah makanan mengenyangkan

yang bernutrisi dan rendah gula.

c. Jumlah Makanan

Jumlah makanan tergantung dari kandungan jumlah kalori dalam setiap

makanan yang kita makan. Jumlah kalori dalam makanan sebaiknya disesuaikan

dengan kebutuhan tubuh kita. Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk

mengukur nilai energi yang diperoleh tubuh ketika mengkonsumsi makanan/

minuman. Untuk memastikan agar kebutuhan nilai gizi tercukupi dengan baik,

sebaiknya anda melihat kadar kalori pada makanan/minuman yang dikonsumsi.

Kandungan Kalori di dalam makanan dapat ditentukan oleh kandungan-

kandungan gizi seperti lemak, karbohidrat, dan protein yang terkandung di dalam

makanan itu sendiri. Lemak menghasilkan kalori paling banyak, yaitu 9 kalori/

gram. Sedangkan, karbohidrat dan protein mengandung 4 kalori setiap gramnya.

Makanan yang mengandung banyak lemak adalah makanan yang mengandung

tinggi kalori. Sebaliknya, yang memiliki kalori rendah adalah buah-buahan dan

sayur-sayuran karena mengandung banyak serat dan kadar airnya tinggi.

2. Pola Aktivitas Jasmani/Olahraga

Aktivitas Jasmani ialah gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya

yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas Jasmani dapat digolongkan

menjadi tiga tingkatan, aktivitas Jasmani yang sesuai untuk remaja sebagai berikut:

a. Aktivitas Ringan.

129

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Kegiatan ini hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan

perubahan dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh: berjalan kaki,

menyapu lantai, mencuci baju/piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk,

les di sekolah, les di luar sekolah, mengasuh adik, nonton TV, aktivitas bermain

playstation, bermain komputer, belajar di rumah, dan nongkrong.

b. Aktivitas Sedang

Aktivitas ini membutuhkan tenaga intens atau terus menerus,gerakan otot yang

berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh: berlari kecil, tenismeja, berenang,

bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan cepat.

c. Aktivitas Berat

Aktivitas ini biasanya berhubungan

dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan

(strength), dan membuat berkeringat.

Contoh: berlari, bermain sepakbola,

senam aerobik, beladiri (misalnya: karate,

taekwondo, pencak silat), dan outbond.

3. Pola Istirahat

Istirahat yang baik tentunya akan membuat tubuh menjadi senantiasa bugar

dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Istirahat dapat memulihkan kembali tubuh

kita setelah melakukan aktivitas keseharian. Istirahat bagi tubuh kita ada berbagai

macamnya, yaitu tidur, bersantai, perubahan dalam aktifitas, menghilangkan

segala tekanan-tekanan kerja atau masalah-masalah lainnya. Berjalan di udara

segar, bermain tenis, menjernihkan pikiran, semuanya dapat menenangkan otot-

otot.

Faktor terpenting dalam istirahat adalah tidur. Kegiatan sehari-hari yang

melelahkan berakibat pada kebutuhan istirahat yang sesuai untuk melawan segala

kepenatan dan kelelahan tersebut. Studi menunjukkan bahwa setelah tidur yang

cukup, otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Salah satu hormon yang

penting dalam aktivitas istirahat kita adalah kortisol, dimana waktu produksi

tertingginya adalah dari waktu tengah malam hingga di waktu pagi (pagi-

pagi sekali). Kortisol memainkan peranan yang besar dalam membantu kita

menghadapi/tekanan yang kita hadapi setiap hari, mengurangi rasa penat dan

peradangan.

Pada saat tidur, semua otot beristirahat dan sistem saraf dibebaskan dari segala

Gambar 12.5. Berolahraga Menjaga Kesehatan

Pribadi’

130

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

ketegangan, kekerasan yang sering terjadi tiap-tiap hari. Inilah saatnya dimana

tubuh memperbaiki dirinya. Cara Meningkatkan Tidur yang baik adalah dengan

memperhatikan:

a. Waktu tidur yang dianggap baik adalah selama 7-8 jam. Namun kini waktu itu

tak lagi menjadi patokan. Selama kualitas tidur itu baik, tak peduli lama atau

sebentar,

b.

Cara t

erbaik untuk meningkatkan tidur yang baik adalah dengan melakukan

olahraga secara teratur.

c. Jangan menyatukan ruang tidur dengan ruang kerja atau belajar.

d. Pilih waktu yang tetap untuk tidur dan bangun di pagi hari, bahkan di akhir

pekan dan waktu libur.

e. Aturlah kegiatan-kegiatan/aktivitas sehari-hari secara rutin, termasuk kebiasaan

makan.

f. Hindari makan terlalu malam.

g. Hindari alkohol, kafein (kopi, teh, coklat) dan obat-obat lain.

h. Hindari bekerja terlalu berat, karena dapat memacu hormon kortisol, yang akan

mempersiapkan tubuh melakukan kegiatan.

i. Akhiri hari dengan santai dan hindari program-program TV yang menegangkan,

bacaan dan argumen-argumen.

j. Lakukan jalan-jalan di waktu senggang, ambil nafas panjang di udara jernih.

k. Baringkan tubuh di tempat yang nyaman, dan sedikit demi sedikit kendurkan

setiap bagian tubuh sambil membayangkan tempat yang menyenangkan.

l. Lakukan mandi air hangat, bukan air panas.

m. Ruangan tidur haruslah sejuk, penuh dengan udara segar, dan sehening

mungkin.

n. Pastikan cukup mengonsumsi magnesium dan kalsium, mineral yang dapat

membantu menghilangkan stres dan mencegah depresi.

o. Lakukan latihan-latihan penenangan untuk menenangkan pikiran.

p. Jika belum bisa tidur jangan berlama-lama berbaring di atas tempat tidur. Lebih

baik bangun dan lakukan aktivitas lain. Hindari tempat tidur sebelum Anda

merasa terkantuk.

Tidur adalah suatu pemulih yang besar. Tidur dapat memulihkan sel-sel otot,

hati, ginjal, tulang sumsum, perut dan otak. Tidur juga mempersiapkan, kecepatan

akurasi dan efisiensi secara fisik dan mental. Tidur akan melenyapkan kepenatan

dan juga salah satu penyegar otak yang alami. Pada saat seseorang tidur sel kulit

131

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

terbagi, membuat sel-sel baru dua kali lebih

cepat pada saat seseorang terjaga, sehingga

membuat seseorang dapat terlihat muda

lebih lama. Terakhir yang terpenting adalah

berdoalah sebelum.

4. Penyakit

Penyakit adalah suatu keadaan tidak normal dari tubuh atau pikiran yang

menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang

yang dipengaruhinya. Penyakit dibedakan pada penyakit menular, penyakit

tidak menular, dan penyakit kronis. Penyakit menular adalah penyakit yang

disebabkan oleh kuman yang menyerang tubuh manusia. Kuman dapat berupa

virus, bakteri, amuba, atau jamur. Beberapa jenis penyakit yang menular adalah

Anthrax, Beguk, Batuk rejan (pertusis), Beri-beri, Cacingan, Cacar Air (varicella),

Campak, Chikungunya, Demam campak, Demam berdarah, Demam kelenjar,

Diare, Disentri Amuba, Eritema infektiosum (Parvovirus B19), Hepatitis A,

Hepatitis B, Hepatitis C, Impetigo, Influenza, Kolera, Lepra, Malaria, Penyakit

Meningokokus, Penyakit tangan, kaki dan mulut, Rabies, Radang lambung dan

usus, Rubeola, Rubella, Tetanus, Tuberkulosis, Kutu, Konjungtivitis, Kurap, Kudis,

Skarlatina, Flu Burung, dan HIV. Penyakit tidak menular adalah penyakit yang

tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis

atau metabolisme pada jaringan tubuh

manusia. Penyakit-penyakit tersebut

contohnya adalah batuk, seriawan, sakit

perut, dan sebagainya. Penyakit kronis

adalah penyakit yang berlangsung

sangat lama. Beberapa penyakit kronis

yang sering menyebabkan kematian

kepada penderitanya antara lain: AIDS,

Serangan jantung, Kanker, Stroke,

Diabetes, dan lain sebagainya.

Gambar 12.6. Tidur adalah Istirahat yang paling

Baik

Gambar 12.7. Demam Berdarah Salah Satu Penyakit

Menular

132

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

5. Kebiasaan Buruk bagi Kesehatan

Ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat

berpengaruh terhadap kesehatan atau dapat

mengakibatkan gangguan pada kesehatan

pribadi. Kebiasaan itu adalah:

a.

Mero

kok atau Hidup dengan Perokok.

Merokok berbahaya bagi jantung Anda.

Merokok bisa memicu pembekuan darah, yang

dapat memblokir aliran darah ke jantung, dan

memberikan kontribusi untuk penumpukan

plak di arteri. Merokok bisa menyebabkan

berbagai macam penyakit.

b.

Wak

tu untuk tidur tidak cukup. Kurang

tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan

serius, seperti: konsentrasi menurun, gairah

seks menurun, menyebabkan depresi,

mempengaruhi kesehatan kulit, dll.

c.

Kon

sumsi Alkohol. Kelebihan alkohol

dikaitkan dengan risiko yang lebih besar

daripada tekanan darah tinggi, kadar lemak

darah yang tinggi, dan gagal jantung. Selain

itu, kalori ekstra dapat menyebabkan kenaikan

berat badan, ancaman bagi kesehatan jantung.

d.

Mal

as Untuk Berolahraga. Melakukan

olahraga minimal 30 menit setiap hari sangat

penting untuk kesehatan saat ini dan jangka

panjang Anda.

e.

memili

ki teman dengan kebiasaan yang buruk. Orang-orang di sekitar sangat

berpengaruh, selalu berusaha untuk menjaga diri untuk menolak sesuatu yang

tidak sehat dan menghindari pengaruh orang lain.

f. Bekerja Ketika Sakit. Memaksakan diri untuk terus bekerja ketika sedang sakit

akan memperburuk kesehatan dan sudah pasti hasilnya tidak produktif.

g.

Str

es dan Depresi. Karena cemas yang berlebihan akan beresiko terserang

penyakit jantung.

h.

Tidur m

endengkur. Mengabaikan Dengkuran Lebih dari sekedar gangguan

kecil, mendengkur ternyata bisa menjadi tanda dari sesuatu yang lebih serius

yaitu penyakit obstruktif sleep apnea. Gangguan ini, ditandai dengan pernapasan

yang terganggu saat tidur, dapat menyebabkan tekanan darah melambung

tinggi.

Gambar 12.8. Merokok Sebagai Kebiasaan Buruk

133

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

i.

Kurang bersantai Bersantai merupakan salah satu kenikmatan hidup. waktu

ber

santai sejenak akan lebih waspada dan lebih termotivasi

j.

Tida

k percaya pada diri sendiri dan rendah diri. Biasanya orang yang memiliki

sikap mental yang seperti ini sering terlibat pada hubungan yang buruk. Baik itu

dalam lingkungan pergaulannya maupun dalam keluarganya. Perasaan rendah

diri menyebabkan proses penyembuhan untuk setiap penyakit pada dirinya

akan terhambat, meskipun hanya sekedar menderita sakit flu ringan.

k. Mengabaikan Rasa Sakit Biasanya sering dialami oleh Wanita yang sibuk bekerja,

mengasuh anak-anak, mengatur dan membersihkan rumah pada umumnya

akan berpikir rasa sakit yang mereka alami disebabkan oleh kelelahan, sehingga

sering diabaikan. Walau wanita lebih sering pergi ke dokter daripada pria, pada

umumnya, mereka tidak terlalu memperhatikan kesehatan sendiri.

l.

Berl

ama-Lama Menonton TV Duduk selama berjam-jam di depan televise

dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke, bahkan walaupun jika

Anda berolahraga secara teratur.

m. Meminum minuman berkarbonasi (soft drink, pop soda, coke, minuman soda,

cola) Minuman bersoda tidak memiliki nilai gizi, selain dari gula. Kandungan

gizi itu sangat tidak berarti dibanding dengan harga softdrink yang mahal.

Anak-anak yang diberi banyak minuman berkarbonasi dan makanan manis

lain sering bermasalah pada gigi pada usia dini. Minuman bersoda sangat

buruk bagi orang dengan gangguan pencernaan asam atau ulkus lambung.

n.

Maka

n Berlebih Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk

penyakit jantung dan mengalami kegemukan atau obesitas.

B. Aktivitas Belajar Merencanakan Program

Kesehatan Pribadi

1.

Mengatur Pola Makan dengan Menghitung Kebutuhan

Ka

lori Harian Tubuh

Pola Makan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tubuh. Oleh karena itu,

diperlukan cara untuk menghitung asupan kalori ke dalam tubuh agar efektif

digunakan sebagai energi penggerak tubuh. Penghitungan kebutuhan kalori dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Hitunglah Angka Metabolisme Basal (AMB) dengan rumus:

AMB = 0,9 kkal x berat badan (dalam kg) x 24 jam

b.

Hit

unglah kebutuhan energi harian, yaitu dengan mengalikan AMB dengan

variabel dari aktivitas fisik yang dilakukan. Aktivitas dan variabel yang dilakukan

134

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

adalah sebagai berikut:

1)

Ringa

n

= 1,55

2)

Sed

ang

= 1,70

3)

Berat

= 2,00

c. Con

toh Menghitung Kalori:

Sebagai siswa dengan aktivitas ringan (yang sebagian besar waktunya dihabiskan

dengan belajar dan main komputer), berat badan A adalah 60 kg.

Berapa kebutuhan energi harian dari A?

AMB = 0,9 kkal x 60 kg x 24 jam = 1296

Kebutuhan energi harian (kategori ringan) = 1,55 x 1296 = 2008,8 kkal

d. Hitunglah kebutuhan kalori kalian dalam sehari dengan menggunakan rumus

tersebut di atas, kemudian diskusikan dengan teman dan guru.

2. Melakukan Aktivitas Jasmani/Olahraga yang Teratur

Aktivitas jasmani/olahraga teratur dapat dilakukan dengan menggunakan

prinsip Frekuensi, Intensitas, Time dan Type (FITT)

a.

Fre

kuensi aktivitas jasmani/olahraga yang tepat adalah tiga hingga lima kali

setiap minggu.

b.

Int

ensitasnya 60-80 persen dari denyut nadi maksimal. Menghitung denyut

nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia.

c.

Wak

tu (time), idealnya lakukan olahraga 25 - 45 menit tanpa henti.

d.

Tip

e olahraga terbagi berdasarkan intensitas dan dibutuhkan atau tidaknya

keterampilan. Contohnya olahraga renang membutuhkan keterampilan dengan

intensitas yang variatif. Berbeda dengan jogging yang tidak membutuhkan

keterampilan. Olahraga yang bersifat aerobik bisa dilakukan dengan jalan

kaki atau bersepeda (statis). Sedangkan latihan kekuatan otot bisa dengan

melakukan sit-up atau push-up. Untuk peregangan bisa dilakukan sebelum

dan sesudah dua jenis latihan.

Baca dan pelajarilah Rumus FITT tersebut di atas, kemudian buatlah program

latihan akvitias jasmani/olahraga sederhana yang mengacu pada rumus tersebut.

Berikut contoh program latihan aktivitas jasmani/olahraga sederhana:

a. Frekuensi latihan 3 kali seminggu setiap hari Selasa, Kamis, dan Minggu.

b. Intensitas 60-80 % dikalikan 200 sama dengan 120 – 160 denyut permenit.

c. Waktu setiap sore pukul 16.00 – 17.00

d. Tipe latihan aktivitas jasmani/olahraga adalah lari pelan (jogging).

135

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

3. Mengatur Pola Istirahat

1. Cobalah kalian buat membuat jadwal kegiatan sehari-hari mulai dari bangun

hingga tidur lagi. Berikut contoh jadwal kegiatan sehari-hari:

Tabel 12.2. Contoh Jadwal Kegiatan Harian

Hari Senin

Pukul

Keterangan

21.00 – 04.30

04.30 – 05.00

05.00 – 05.15

05.15 – 08.30

08.30 – 09.30

09.30 – 10.30

10.30 – 11.15

11.15 – 11.00

11.00 – 17.00

17.00 – 17.30

17.30 – 19.00

19.00 – 20.30

20.30 – 21.00

Tidur malam dan bangun tidur

Mandi pagi

Sholat subuh

Membantu ibu

Belajar

Nonton TV

Mandi

Makan dan berangkat sekolah

Sekolah dan pulang sekolah

Mandi dan sholat maghrib

Belajar

Nonton TV

Sholat isya dan tidur malam

Hari Selasa

Pukul

Keterangan

21.00 – 04.30

04.30 – 05.00

05.00 – 05.15

05.15 – 08.30

08.30 – 09.30

09.30 – 10.30

10.30 – 11.15

11.15 – 11.00

11.00 – 17.00

17.00 – 17.30

17.30 – 19.00

17.00 – 17.30

17.30 – 19.00

Tidur malam dan bangun tidur

Mandi pagi

Sholat subuh

Membantu ibu

Belajar

Nonton TV

Mandi

Makan dan berangkat sekolah

Sekolah dan pulang sekolah

Mandi dan sholat maghrib

Belajar

Nonton TV

Sholat isya dan tidur malam

136

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

2. Aturlah waktu istirahat kalian dengan mengikuti pola kegiatan harian tersebut.

Upayakan agar waktu istirahat sesuai dengan prinsip pola istirahat yang baik

seperti yang telah dijelaskan di atas.

3.

Pat

uhilah semua kegiatan harian yang sudah kalian buat terutama waktu

istirahat.

4. Diskusikan hasil pembuatan kegiatan harian kalian bersama teman atau guru.

C. Ringkasan

Kesehatan merupakan bagian yang utama dari kehidupan kita, karena itu kita

harus menjaga/memelihara sebaik-baiknya. Kesehatan pribadi adalah kesehatan

yang berhubungan dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu,

kesehatan pribadi sangat penting dalam meningkatkan kesehatan secara umum.

Hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pribadi adalah pola makan, aktivitas

jasmani /olahraga, pola istirahat, dan penyakit. Selain itu, perlu dihindari pula

kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan pribadi, seperti:

merokok, kurang tidur, makan berlebihan, dan sebagainya. Kesehatan pribadi

dapat dijaga dan dipelihara dengan merencanakan dan melaksanakan program

kesehatan pribadi yang dibuat sendiri. Program kesehatan pribadi tersebut

meliputi pola makan yang baik dengan menghitung kebutuhan kalori setiap hari,

melakukan aktivitas jasmani/olahraga dengan teratur menggunakan acuan FITT,

dan mengatur pola istirahat dengan membuat jadwal kegiatan harian.

137

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman, Yudha M. Saputra, Yudha Hendrayana, 2001. Pembelajaran

Atlet

ik: Pendekatan Permainan dan Kompetisi. Jakarta. Dirjen Dikdasmen

dan Direktorat Jenderal Olahraga.

Agus Mukholid, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. SMA Kelas

X. Surakarta. Yudhistira.

Agus Mukholid, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. SMA Kelas

XI. Surakarta. Yudhistira.

Ahmad Y. Satrio. 2007. Senam. Bandung: Indah Jaya Adipratama.

Ambler, Vic. 1982. Petunjuk untuk Para Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung:

Pionir.

Amung Makmum, Toto Subroto, 2001. Bola Voli : Pendekatan Keterampilan Tak-

tis dalam Pembelajaran. Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal

Olahraga.

David G. Thomas, 1996. Renang Tingkat Pemula. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

David G. Thomas, 1996. Renang Tingkat Mahir. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Depdikbud, Pencaksilat, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan

Tenaga Kependidikan, Jakarta 1992.

DEPDIKNAS. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Depdiknas. 2013. Standar Isi Kurikulum 2013, Untuk Sekolah Menengah Atas. Ja-

karta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.

FIBA, official Basketball Rulles, 2009.

Haller, David. 2007. Belajar Berenang. Jakarta: CV. Pioner Jaya.

Haris. Ridwan. 2000. Permainan Bola Basket. Bandung: Fakultas Pendidikan

Ola

hraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

138

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Hendrayana, Yudi. 2003. Permainan Atletik. Bandung: Fakultas Pendidikan Olah-

raga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan

Indo

nesia.

Herman Subarjah, 2001. Bulu Tangkis : Pendekatan Keterampilan Taktis dalam

Pembelajaran. Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Olahraga.

HT. Sukarna, 2001. Senam Ritmik : Bentuk-bentuk Tugas ajar dan Pembelajaran-

nya. Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Olahraga.

Hussein, Muhammad Adam. 2009. Penyakit Menular Seksual Penyebab Dari Seks

Bebas. Sukabumi :www.dewaster.co.cc

Irianto,

Kus

dan

Kusn

o

Wal

uyo. 2004.

Gizi da

n Pola Hidup Sehat.

Bandung: Yama Widya.

Karnadi, Indik. 1997.

Meto

dik Renang. Bandung:

Fak

ultas

Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan, Institut Keguruan dan

Ilmu Pen

didikan.

Ki Moh Djoemali, 1985. Pelajaran Pencaksilat Nasional Untuk SMTP. Indonesia,

Yogyakarta.

Kosasih, Engkos. 1993. Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta:

Aka

de-

mika Pressindo.

LEVEL I IAAF, 2002, Pedoman Mengajar Atletik , IAAF – RDC JAKARTA.

Lutan, Rusli. 2001. Olahraga dan Etika: Fair Play. Jakarta: Direktorat Pember

-

dayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi DITJORA DEPDIKNAS.

Luxbacher Joseph A. 2004. Sepak Bola. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Midgley, Rud. 2000. Ensiklopedi Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Muhajir, 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik, Untuk SMA kelas X, Jakar

-

ta. Erlangga.

Muhajir, 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik, Untuk SMA kelas XI, Jakar

-

ta. Erlangga.

Muhammad Kartono. 1975. Pertolongan Pertama. Jakarta. Gramedia.

Muhayar, Marhadi (2009) Bahaya Seks Bebas. makalah-artikel.blogspot.com.

139

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Murni, Muhammad. 2005. Renang. Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional,

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Nurhasan, 1994. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : FPOK –

UPI Bandung.

Nursalam. 2006. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta:

Salemba Empat.

Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. 1999. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

untuk Remaja Umur 16 – 19 Tahun. Jakarta: Departemen Pendidikan Na-

sional RI.

R. Maryun Sudirohadiprojo, 1982. Pelajaran Pencaksilat, Jakarta. Bharata Karya

Aksara.

Rezyka, Dhiania. 2007. Renang. Bandung: Indah Jaya Adipratama.

Rolex, Leo. tt. Peraturan Permainan Bola Voli Internasional. PP. PBVSI.

Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan Psikologi. rosyidah charum’s

blog.

Santoso, Soegeng dan Ranti, Anne. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Shita, Santi. 2008. Narkoba. Bandung: Shakti Adiluhung.

Thea, Beker. 1987. Tenis Meja Pelajaran dan Perlengkapan Teknik pelaksanaan.

Jakarta: PT Rosda Jaya Putra.

Tim penyusunan Bahan Ajar. 2010. Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani, Olah-

raga dan Kesehatan. Bogor: PPPPTK Penjas & BK.

Tomoliyus, 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola Bas-

ket. Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Olahraga.

Young Son, R.M. 1996. Buku-buku P3K. Terjemahan: Hadyana, AP. Jakarta: Pe-

nerbit Arcan.

140

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Internet

www.akademi-renang.com

www.antaranews.com

www.google.co.id

www.wikipedia.com

http://pessek.com/pengetian-seks-bebas-dan-dampak-seks-bebas.html

http://sinauwerno-werno.blogspot.com/2012/09/gerak-dasar-permainan-softball.

html

http://sugiartha26.wordpress.com/2010/11/13/pengertian-free-sex-dan-dampak-

sosial/

http://zenc.wordpress.com/2007/06/13/napza-narkotika-psikotropika-dan-

rokok-zat-aditif/

http://sinta97.blogspot.com/2013/02/sejarah-renang-gaya-punggung.html

141

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

GLOSARIUM

Aktivitas ritmik :

rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuai-

kan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengi-

kuti iringan musik.

Atletik :

pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. orang yang

melakukannya dinamakan “athleta (atlet).

Back stroke saving action :

suatu aksi penyelamatan korban tenggelam dengan cara berenang terlentang

menggunakan kaki gaya dada.

Backward roll :

guling ke belakang.

Base :

tempat hinggap pada permainan softball

Bench Press :

latihan daya tahan otot dengan cara berbaring di atas bangku sementara beban

berada di atas dada.

Berdiri dengan tangan :

sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan

dengan siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas.

Block aktif :

pada saat melakukan block tangan pemain digerakkan dengan kuat dan lengan

dekat sekali dengan net.

Block out :

gerakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menutup pergerakan lawan.

Block :

block adalah teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau

membendung bola dengan sikap bet tertutup.

Block :

merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menahan serangan lawan.

142

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Bolabasket :

olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang saling memasukkan bola ke

keranjang lawan dengan tangan.

Bolavoli :

suatu cabang olahraga berbentuk mem-volley bola di udara hilir mudik di atas

jaring atau net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan

lawan untuk mencari kemenangan dalam bermain

Bulutangkis :

cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan.

permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, di

atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar

tertentu.

Cara memegang raket:

suatu cara untuk menerima dan mengembalikan segala macam pukulan

dengan mudah dan bebas.

Catcher :

penjaga belakang dalam permainan softball

Cedera :

cacat atau luka sedikit akibat olahraga atau kecelakaan

Center :

pemain basket yang bertugas membendung tembakan lawan, melakukan

rebound, dan menjadi sasaran operan teman seregu ketika berada di daerah

pertahanan lawan.

Chop :

teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak

atau disebut juga gerakan membacok.

Circuit training :

salah satu bentuk latihan yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat

kebugaran jasmani.

Cross :

pukulan menyilang.

Cross step :

langkah silang persiapan melempar pada lempar lembing atau proses peralihan.

143

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Daya tahan :

kemampuan bertahan terhadap segala pengaruh dari luar yang dapat merugikan

Double :

permainan ganda pada bulutangkis.

Double play :

pemain ganda

Drive :

pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan shuttlecock secara mendatar,

ke-tinggiannya menyusur di atas net dan penerbangannya sejajar dengan lantai.

Dropshot :

pukulan irisan yang membuat bola jatuh di belakang net dengan hampir tidak

memantul.

Elakan

:

usa

ha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah

tempat atau kembali ke tempat semula.

Estafet :

biasanya diterapkan pada bidang olahraga lari atau renang. Lomba beregu

dengan cara pembagian jarak tempuh di antara para peserta, pada akhir bagiannya

masing-masing menyerahkan benda (misalnya tongkat) pada peserta berikutnya.

Fartlek :

latihan yang dilakukan di alam terbuka dengan suasana alam yang tidak

membosankan.

FIBA :

federation international de basketball amateur

FIFA :

federation international de football assosiation

FIG :

federation internationale de gymnastiqua

FINA :

federation international nation amateur

144

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Fleksibilitas :

kelentukan.

Floating service:

jenis servis dimana jalannya bola tidak mengandung putaran (bola bergerak

mengapung atau mengambang).

Formasi :

susunan atau barisan sebagai pola penyerangan atau pertahanan

Forward :

pemain basket yang bertugas menyusup ke pertahanan lawan.

Forward Roll :

guling ke depan.

Gerak tipu :

dengan bola tekniknya adalah seperti gerak tipu badan (gerak tipu tanpa bola),

namun menggunakan bola.

Gizi :

zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan

Glove :

sarung tangan tebal dan terbuat dari kulit

Grip :

teknik memegang raket.

Guard :

pemain basket yang berfungsi menjaga daerah belakang.

Guling belakang:

menggulingkan badan ke belakang, dimana posisi badan tetap harus membulat,

yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu

melekat di dada.

Guling ke depan:

berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang

dan panggul bagian belakang).

145

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Guling lenting:

suatu gerakan melenting badan ke atas-depan yang disebabkan oleh lemparan

kedua kaki dan tolakan kedua tangan.

Hand stand :

gerak senam lantai dengan berdiri menggunakan tangan.

Handspring :

gerak melentingkan tangan dan badan, diawali gerak menumpu dengan

kedua tangan, melemparkan kaki dan melentingkan tangan dan badan sehingga

terlempar hingga posisi mendarat dengan kedua kaki.

Hindaran :

suatu usaha pembelaan dengan cara memindahkan bagian-bagian badan yang

menjadi sasaran serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki.

Hop step :

langkah jingkat.

IAAF :

international athletic amateur federation

IBF :

international badminton federation

Infeksi :

terkena/ketularan penyakit, peradangan.

ITTF :

international table tennis federation

IVBF :

international volley ball federation

Jump shot :

salah satu variasi teknik tembakan dalam permainan bola basket.

Kangkang :

celah di antara pangkal kedua paha; jarak antara kaki yang terbuka

Kebugaran :

hal tentang sehat dan segar

146

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Kebugaran jasmani:

kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi)

terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan

sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan yang berarti.

Kecepatan :

kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

Kekuatan :

perihal kuat, tentang tenaga

Kekuatan otot:

komponen yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara

keseluruhan.

Kekuatan :

kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan

terhadap suatu tahanan.

Kelenturan :

keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian

Kelincahan :

sifat-sifat lincah

Kuda-kuda :

posisi kaki tertentu, sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan

gerakan bela-serang.

Lari jarak pendek:

(sprint) suatu cara lari dimana pelari harus menempuh jarak tertentu (100 m,

200 m, dan 400 m) dengan kecepatan semaksimal mungkin.

Lari estafet :

lari sambung atau lari berantai.

Latihan

:

ber

main kegiatan yang diambil dari bagian-bagian kecil dalam situasi

permainan atau pertandingan.

147

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Lay up :

tembakan yang dilakukan dalam jarak dekat dari ring dan didahului dengan

gerakan dua langkah.

Lemparan ke dalam :

lempa

ran yang terjadi apabila saat permainan sepak bola sedang berlangsung,

bola keluar meninggalkan lapangan permainan dari daerah sisi lapangan.

Lenting :

mengenyal seperti karet

Lintasan :

jalan yang dilintasi atau dilalui (ambil contoh lintasan lari dan renang)

Lob :

pukulan melengkung ke atas, bola jatuh pada bagian belakang bidang

permainan.

Melempar :

mengoper bola dan menangkap berarti menerima bola melempar bola ke

dalam dilakukan apabila bola keluar melalui garis samping lapangan permainan

Meluncur :

gerak perpindahan tubuh dengan bergerak maju ke depan dan posisi tubuh

lurus ke depan.

Memukul bola:

salah satu teknik dalam permainan kasti yang dilakukan oleh regu penyerang

dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pelambung.

Menangkap bola lambung:

suatu usaha dari pemain untuk dapat menguasai bola dengan glove terhadap

bola yang melambung (fly ball), baik dari hasil pukulan ataupun lemparan bola

dari teman.

Menangkap bola:

suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola dengan

tangan dan hasil pukulan ataupun lemparan teman.

Menggiring bola:

salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lari bola

ke segala arah.

148

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Menyundul bola:

dilakukan dengan sikap berdiri dengan kaki tetap di atas tanah atau sambil

melompat ke udara.

Obesitas :

penumpukan lemak yang berlebihan di dalam badan (kegemukan yang

berlebihan)

P3K :

pertolongan pertama pada kecelakaan

PASI :

persatuan atletik seluruh indonesia

Passing permainan bolavoli:

mengoperkan bola kepada teman seregunya dengan teknik tertentu, sebagai

langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.

PBSI :

persatuan bulutangkis seluruh indonesia

PBVSI :

persatuan bolavoli seluruh indonesia

Pencak

:

gera

k dasar beladiri yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar,

latihan dan pertunjukan

PERBASI :

persatuan bolabasket seluruh indonesia

Pergerakan Tubuh :

proses atau cara memainkan gerakan tubuh

PERSANI :

persatuan senam indonesia

Physical fitness:

kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien

tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.

PRSI :

persatuan renang seluruh indonesia

149

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Psikologis :

bersifat kejiwaan

PSSI :

persatuan sepak bola seluruh indonesia

PTMSI

:

per

satuan tenis meja seluruh indonesia

Pukulan drive panjang :

pukulan drive yang dihasilkan dengan mengarahkan shuttlecock ke daerah

belakang lapangan lawan dan gunanya untuk mendesak posisi lawan agar tertekan

ke belakang.

Pukulan dropshot :

pukulan yang tepat melampaui jaring, dan langsung jatuh ke sisi lapangan

lawan.

Pukulan lob :

suatu pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan dengan tujuan

untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang

garis lapangan.

Pukulan net :

pukulan pendek yang dilakukan di depan net dan diarahkan ke depan net di

daerah lawan.

Pukulan smash :

salah satu pukulan yang sering menghasilkan nilai secara langsung.

Push :

teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka. Push

biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan-pukulan push itu sendiri dan

pukulan-pukulan chop.

Rebound :

istilah di mana seorang pemain menangkap atau mendapatkan bola pantul

yang tidak berhasil masuk yang ditembakkan oleh pemain lain.

Receiver :

penerima bola.

150

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Recovery :

kesembuhan (sembuhnya); penemuan kembali

Renang gaya bebas:

gaya yang dilakukan perenang selain dari gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya

punggung dan sewaktu berenang sudah sampai ujung kolam (berbalik), perenang

bisa menyentuh dinding kolam dengan apa saja dari badan perenang.

Reposisi :

pengaturan kembali posisi.

RJP :

sua

tu cara penyelamatan korban yang kehilangan napas dan denyut nadi.

Sangga

:

seran

gan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan perkenaan sisi

telapak tangan pada pencak silat.

Screen :

gerakan pemain penyerang untuk membebaskan teman dari penjagaan lawan.

Senam alat :

senam dengan gerakan dan disertai alat bantu

Senam artistic :

sebagai senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk

mendapatkan efek-efek artistik dari gerakan-gerakan yang dilakukan pada alat-

alat.

Senam irama :

senam dengan gerakan yang mengikuti irama lagu

Senam lantai :

satu dari rumpun senam. sesuai dengan istilah lantai, maka gerakan-gerakan/

bentuk latihannya dilakukan di lantai.

Senam ritmik :

gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik, atau latihan bebas yang

dilakukan secara berirama.

Senam

:

sa

lah satu cabang olahraga yang mengandalkan aktivitas tertentu baik sebagai

olahraga sendiri maupun untuk cabang olahraga lain.

151

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Sepakbola :

suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kian-kemari

untuk diperebutkan di antara pemain-pemain, yang mempunyai tujuan untuk

memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar

tidak kemasukkan bola.

Server :

penerima servis.

Service

:

te

knik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan

dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut ke meja (tenis meja)

penyaji, kemudian dipukul, dan bola harus melewati atas net dan akhirnya

memantul di meja lawan.

Servis :

pukulan permulaan untuk memainkan bola (dalam permainan bola voli, tenis,

tenis meja dan bulu tangkis)

servis tangan bawah servis yang sangat sederhana dan diajarkan terutama untuk

pemain pemula. gerakannya lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak

terlalu besar.

Sikap :

cara berdiri, kuda-kuda dalam olahraga beladiri

Sikap pasang :

suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan

dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak.

Sit up :

olahraga untuk kekuatan otot perut

Smash

:

puk

ulan dengan sangat keras dan menukik ke bawah

Start melayang

:

sta

rt yang dilakukan dari posisi berlari.

Strategi :

rencana yang dengan cermat mengenal kegiatan untuk mencapai sasaran

khusus

152

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Stress :

gangguan/kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar,

ketegangan

Ta k t i k :

rencana atau tindakan yang bersistem untuk mencapai tujuan

Teknik non-visual :

penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat.

Teknik visual :

penerimaan tongkat dengan cara melihat.

Tendangan bebas :

tendangan yang dilakukan bebas oleh pemain tanpa gangguan pemain lawan.

Tendangan penalti :

tendangan yang diberikan jika pemain lawan bertahan melakukan pelanggaran

di kotak pinalti.

Tenismeja :

cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) oleh dua

pemain atau empat pemain. cara memainkannya dengan menggunakan raket

yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung

di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jarring.

Tigersprong :

gerak senam menyerupai loncat harimau.

Tujuan permainan bolabasket :

memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga keranjang sendiri agar

tidak kemasukkan bola.

Tujuan permainan sepak bola :

memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, oleh karena itu, regu

yang paling banyak memasukkan bola adalah regu pemenangnya.

Tusukan :

serangan pada pencak silat menggunakan jari tangan dengan posisi jari

merapat.

153

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Virus :

mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop

biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, merupakan

penyebab dan penular penyakit.

Wasit :

pemimpin dalam sebuah pertandingan

Zone defence :

strategi pertahanan pada sepakbola dimana pemain bertahan menjaga daerah

pertahanan yang telah ditentukan oleh pelatih.

154

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

PERATURAN PERMAINAN BOLA BESAR DAN BOLA

KECIL

A. SEPAKBOLA

1. Lapangan

Lapangan sepak bola berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran Panjang

100-110 meter, Lebar 64-75 meter, Lingkaran tengah berjari-jari 9,15 meter,

Daerah gawang 18,35 x 5,5 meter, Daerah tendangan hukuman 40,32 x 16,5 meter,

Titik tendangan hukuman 11 meter.

2. Gawang

Gawang sepak bola harus ditancapkan di tengah-tengah garis belakang dari

kedua tim. Gawang terbuat dari besi, kayu, atau bahan yang lain dengan ukuran

Tinggi 2,44 meter, Lebar 7,32 meter, Diameter tiang dan palang 12 centimeter, dan

Mata jaring l0 centimeter

3. Bola

Bola terbuat dari kulit atau bahan yang sejenis dan bentuknya bulat dengan

ukuran :

Gambar 1.1. Lapangan Permainan Sepakbola

Gambar 1.2. Gawang Permainan Sepakbola

155

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

a.

Berat

: 396-453 gram

b

.

Ling

karan

: 68 - 71 cm

c.

Wam

a dasar

: har

us putih dan memiliki dua warna yang kontras

4. Perlengkapan Pemain

a. Setiap pemain harus berpakaian olahraga dengan nomor dan bercelana

pendek.

b. Setiap pemain harus memakai sepatu khusus sepak bola.

c.

Seti

ap pemain tidak diperbolehkan memakai barang yang dapat

membahayakan, seperti cincin dan gelang

5. Jumlah Pemain

a. Jumlah pemain setiap regu 11 orang termasuk satu orang penjaga gawang.

b. Jumlah pemain cadangan dari setiap regu adalah tujuh orang

6. Wasit

Pertandingan sepak bola dipimpin oleh satu orang wasit dan dibantu dua

orang penjaga garis.

7. Lamanya Permainan

a. Lamanya permainan sepak bola 2 x 45 menit yang dibagi menjadi dua

babak, masing-masing 45 menit, dengan diselingi waktu istirahat 15 menit.

b. 2) Jika dalam pertandingan berakhir seri, akan diberikan tambahan waktu

selama 2 x 15 menit.

c. Setelah perpanjangan waktu selama 2x15 menit, keadaan masih seri

(berimbang) akan diadakan adu penalti.

8. Permulaan Permainan

Permainan dimulai dengan suatu tendangan permulaan (kick off ) dari titik

tengah lapangan oleh satu orang pemain dari satu kesebelasan yang mendapat

kesempatan untuk melakukan tendangan permulaan setelah wasit meniup peluit,

permainan dimulai. Tendangan permulaan bola harus melewati garis tengah

walaupun hanya beberapa sentimeter.

9. Off Side

Pemain dinyatakan offside apabila bola yang dimainkan berada lebih dekat

dengan garis gawang lawan dan di belakang hanya terdapat penjaga gawang.

Sementara itu, bola juga sedang dioper ke arah garis gawang lawan oleh temannya

sendiri, kecuali saat throw in, tendangan bebas langsung.

10. Tendangan Bebas

Tendangan bebas dapat dilakukan secara langsung, bola ditendang ke gawang

lawan atau tidak langsung (dikirim kepada teman terlebih dahulu).

156

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

11. Hukuman Penalti

Tendangan hukuman penalti dilakukan dari titik penalti yang berjarak 11 m

ke arah gawang. Tendangan penalti dilakukan oleh satu orang pemain dan posisi

penjaga gawang harus di garis gawang di bawah mistar gawang yang dijaganya.

Hukuman itu dilakukan jika terdapat salah satu pemain bertahan melakukan

kesalahan di daerah gawang.

12. Hands Ball

Seorang pemain dinyatakan hands ball jika lengannya menyentuh bola.

Hukumannya adalah

a.

tend

angan bebas, jika tangan pemain menyentuh bola di luar daerah

gawangnya sendiri;

b.

tend

angan penalti, jika pemain bertahan dan tangannya menyentuh bola

di daerah gawangnya sendiri.

13. Lemparan ke Dalam

Lemparan ke dalam dilakukan oleh satu orang pemain dari garis samping

tempat bola itu keluar melalui garis samping. Lemparan ke dalam dilemparkan

dengan dua tangan.

14. Tendangan Sudut

Tendangan sudut dilakukan dari sudut lapangan oleh satu orang pemain.

Terjadinya tendangan sudut karena pemain bertahan menyentuh bola dan bola

keluar melalui garis belakang.

15. Tendangan Gawang

Tendangan gawang dilakukan dari titik daerah gawang oleh seorang pemain

bertahan atau penjaga gawang. Hal itu dilakukan jika penyerang menendang bola

keluar lapangan melalui garis gawang

B. PERMAINAN BOLAVOLI

Permainan bola voli diciptakan oleh William C, Morgan guru pendidikan

jasmani Young Man Christian’s Ascociation (YMCA) bertempat di Massachusset

Amerika pada tahun 1895.

Awal perkembangan permainan bola voli adalah ketika berlangsungnya perang

dunia pertama, hingga menyebar keseluruh dunia.

Terutama dibenua Eropa, Bangsa Indonesia mengenal permainan bola voli

pada waktu penjajahan. Perkembangannya cukup pesat hingga muncullah

perkumpulan bola voli di kota-kota besar seperti Surabaya, memiliki klub (IVOS),

Bandung (ILOBA), dan Jakarta (Peruji).

157

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pada tahun 1948 dibentuk organisasi bola voli dunia vang diberi nama

Internationale Volley Ball Federation (IVBF). Sedangkan Persatuan Bola Voli

Seluruh Indonesia (PBVSI) dibentuk tahun 1955.

1. Lapangan

Lapangan permainan bola voli berbentuk empat persegi panjang dengan

ukuran sebagai berikut :

a. Panjang

:18meter

b

. Lebar

: 9 meter

c. Ga

ris lapangan

:5 cm

d. Se

dangkan bagi lapangan terbuka harus dilengkapi dengan daerah bebas

(bebas dari rintangan), yaitu dari garis samping selebar 2 meter, dari garis

belakang sepanjang 3 meter, dan dari permukaan lantai setinggi 7 meter.

e. Sedangkan untuk lapangan tertutup (indoor), daerah bebasnya adalah dari

garis samping: 5 meter, dari garis belakang sepanjang 8 meter, dan dari

permukaan lapangan (lantai) setinggi 12,5 meter.

2. Jaring (net)

Jaring (net) terbuat dari anyaman benang atau bahan yang sejenis dan berbentuk

empat persegi panjang dengan ukuran berikut :

a. Panjang

: 9,5 meter

b

. Lebar

: l,0 met

er

c. Mata jaring

: 10 cm2

Gambar : Lapangan bola voli

158

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Bagian atas dan samping jaring harus dilengkapi oleh pita putih yang lebarnya 5

cm.

a. Tinggi jaring untuk putra : 2,44meter

b. Tinggi jaring untuk putri : 2,24 meter

3. Antena

Antena terbuat dari fiberglass atau

bahan yang sejenis yang bersifat lentur

dan cat berwarna belang kontras dan

masing-masing ruas luarnya 10 cm.

Warna merah hitam (masing-masing

berukuran 10 cm). Antena mempunyai

ukuran:

a.

Pan

jang

: l,80m

eter

b.

Diam

eter

: 1 cm

4. Bol

a

Berdasarkan pada peraturan, permukaan bola

harus bulat, dibuat dari bahan yang lunak atau dari

kulit dan berbentuk bulat serta bagian dalamnya

terbuat dari bahan karet. Bola harus berwama

tunggal yang terang (putih) dan memiliki ukuran

berikut :

a. Diameter

: 65 cm - 67 cm

b. Bera

t

: 250 gram - 280 g

ram

c. Tekanan udara

: 0,48 kg/cm2 - 0,52 kg/cm2

d. Ba

nyak jalur

: 12-18 jal

ur

Gambar : lapangan voli dan jaring/net voli

Gambar : root/antena bola voli

Gambar : bola voli

159

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

5. Perlengkapan Pemain

Para pemain diharuskan memakai kostum bernomor punggung dan dada,

bercelana pendek, dan bersepatu olahraga.

6. Jumlah Pemain

Setiap regu berjumlah enam orang dan jumlah pemain cadangan enam orang.

7. Penggeseran Pemain

Bila regu penerima servis memenangkan permainan maka pemainnya diberi

hak untuk berpindah satu posisi dengan cara bergeser searah jarum jam, misalnya

posisi satu melakukan servis, posisi 6 bergeser ke posisi 5.

8. Lama Permainan

Lama permainan ditentukan oleh set, dalam satu set jumlah poinnya 15 poin

atau 25 poin (rally point) yang harus dimenangkan oleh setiap regunya. Terkecuali

jika terjadi deuce 14 : 14 (24 : 24). Untuk menentukan pemenang dalam satu

pertandingan dapat menggunakan sistem:

a.

two w

inning set (dua set langsung kemenangan), dan

b.

thre

e winning set (tiga set langsung kemenangan).

9. Pemimpin Pertandingan

Jalannya pertandingan bola voli dipimpin oleh:

a. satu orang wasit pemimpin pertandingan (wasit pertama) dan satu orang

wasit pembantu (wasit kedua),

b. empat orang penjaga garis, dan

c. satu orang petugas pencatat hasil.

10. Peraturan Permainan

a. Setiap regu berhak memainkan bola sebanyak-banyaknya tiga kali.

b. Seorang pemain tidak boleh memainkan bola lebih dari satu kali berturut-

turut.

c. Regu yang melakukan servis jika memenangkan permainan berhak

menambah satu angka/poin.

d. Bola dalam permainan hidup selama bola itu belum menyentuh tanah,

dinding, atau benda lainnya.

11. Sistem Rally Point

a.

Sis

tem rally point adalah suatu sistem pertandingan yang jumlah setiap

setnya adalah 25 angka kecuali terjadi angka 24 : 24 (deuce).

b.

Seti

ap regu lawan atau bertahan melakukan kesalahan atau pelanggaran

ketika sedang memainkan bola maka regu yang tidak melakukan kesalahan

memperoleh tambahan satu angka.

160

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

12. Sistem Libero

Sistem libero adalah suatu sistem pertandingan di mana setiap bola pertama

harus diambil oleh pemain yang dipercaya menjadi libero di lapangan.

C. Permainan Bola Basket

Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James

A. Naismith pada tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr. Luther

menganjurkan kepada Dr. Naismith untuk menciptakan permainan baru yang

dapat dimainkan di dalam gedung, mudah dimainkan, mudah dipelajari dan

menarik.

Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya. Oleh

karena itu permainan baru itu dinamakan “basket ball”. Ternyata permainan baru

ini mendapat sambutan baik dan dengan cepat berkembang ke seluruh dunia. Pada

tahun 1924 permainan bola basket didemontrasikan pada Olimpiade di Perancis.

Pada tanggal 21 Juni 1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beny, direktur sekolah olahraga

di Jeneva diadakan konferensi bola basket. Dalam konferensi ini terbentuklah

Federasi Bola Basket Internasional yang diberi nama Federation Internationale de

Basketball Amateur (FIBA).

Pada tahun 1936 untuk pertama kali permainan bola basket dipertandingkan

dalam Olimpiade di Jerman, yang diikuti oleh 21 negara. Permainan bola basket

masuk ke Indonesia setelah Perang Dunia ke-II dan dibawa oleh para perantau

Cina. Pada PON I di Surakarta bola basket telah masuk dalam acara pertandingan.

Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia

(PERBASI). Tahun 1953 PERBASI diterima menjadi anggota FIBA, dan tahun

1955 perpanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh

Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI.

Untuk meningkatkan latihan mengoper dan menerima bola dengan dua

tangan setinggi dada, lemparan dengan satu tangan, mendribel, menembak bola

ke keranjang dengan melayang dan di tempat, terlebih dahulu seorang pemain

(siswa) harus menguasai teknik- teknik dasar permainan bolabasket.

1. Lap

angan

Gambar : daerah bersyarat

161

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

2. Regu

Ti

ap regu terdiri dari :

a. Tidak lebih dan 10 orang anggota regu yang memenuhi syarat untuk bermain

2 x 20 menit.

b. Tidak lebih dan 12 anggota regu yang memenuhi syarat untuk bermain 2

x 20 menit atau untuk turnamen dimana dalam setiap regu harus bermain

lebih dan 3 pertandingan.

c. Seorang pelatih dan assisten elatih

d. Seorang kapten diambil dari salah seorang anggota regu yang memenuhi

syarat untuk bermain

3. Pemain dan cadangan (Pengganti)

a. Lima orang dan setiap regu berada di dalam lapangan selama pertandingan

dan dapat diadakan pergantian pemain sesuai dengan ketentuan yang ada.

Gambar : ring basket

Gamb

ar : papan pantul

Gambar : cara memegang bola basket

162

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

b. Seragam para pemain terdiri dan: baju kaos dan celana pendek yang berwarna

sama, baik bagian depan maupun bagian belakang (yang bergaris-garis tidak

diperbolehkan).

c. Setiap pemain harus diberi nomor yang berukuran ± 20 cm pada bagian

depan dan belakang baju kaos.

4. Ketentuan tentang waktu

Waktu Pertandingan (Playing Time)

a. Masa (waktu) suatu pertandingan yaitu 2 x 20 menit atau 4 x 12 menit.

b. Masa istirahat di antara babak berlangsung selama 10 menit atau 15 menit.

5. Time-out yang diberikan :

Time-out harus diberikan berdasarkan ketentuan ketentuan berikut:

a. Untuk pertandingan dengan waktu 2 x 20 menit, 2 kali kesempatan time-out

untuk setiap regu selama babak pertama pertandingan berlangsung, 3 kali

kesempatan time-out untuk setiap regu selama babak kedua pertandingan

berlangsung dan 1 kali time-out setiap babak tambahan.

b. Untuk pertandingan 4 x 12 menit, 3 kali kesempatan time-out diberikan

pada tiap-tiap babak (dua periode) selama permainan berlangsung dan 1 kali

time-out untuk tiap bahak tambahan.

6. Peraturan permainan

a. Awal permainan

1)

Pert

andingan tidak dapat dimulai jika salah satu regu belum di lapangan

dengan 5 orang pemain yang siap untuk bermain.

2)

Pert

andingan resmi dimulai saat wasit dengan memegang bola, melangkah

ke lingkaran tengah untuk melaksanakan jump-ball (bola loncat).

3)

Pert

andingan dimulai dengan bola loncat di lingkaran tengah.

b. Kedudukan bola

Bola berada dalam permainan pada saat:

1) Bola dilepaskan dari tangan wasit

2)

Pada s

aat lemparan bebas, wasit memberikan bola kepada pemain yang

akan melaksanakan lemparan bebas.

3)

Pada

saat-saat throw-in dari luar garis bebas bola berada di tangan pemain

yang akan melaksanakan throw-in (lemparan ke dalam).

c. Bola menjadi mati:

1) Terjadi goal atau lemparan bebas yang sah

2) Wasit meniup peluitnya ketika bola ada dalam permainan (hidup)

3) Secara jelas bahwa bola tidak akan masuk ke jaring pada saat melakukan

tembakan bebas.

163

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

d. Bola loncat

1) Bola loncat terjadi bila wasit melakukan lemparan bola ke atas di antara

kedua pemain yang berlawanan.

2) Supaya bola loncat itu sah, bola itu harus ditepis dengan tangan oleh seorang

atau kedua pemain yang melakukan loncatan.

3) Bola loncat harus dilaksanakan di lingkaran tengah antara dua pemain yang

mana saja dan masing-masing regu yang berlawanan dan ditunjuk oleh

kapten regu.

4) Peloncat hanya boleh menepis bola sebanyak 2 kali dan setelah itu tidak

boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh salah seorang

dari 8 pemain lainnya atau telah jatuh ke lantai atau menyentuh jaring atau

papan pantul dalam hal ini, ada 4 kali kemungkinan sentuhan oleh kedua

peloncat pada saat bola loncat berlangsung.

5) Ke-8 pemain lainnya tetap berdiri di luar lingkaran sampai bola ditepis.

6) Bila bola tidak ditepis oleh salah seorang atau kedua peloncat atau bila bola

menyentuh lantai tanpa ditepis oleh seorang atau kedua peloncat, maka bola

loncat harus diulangi.

e. Cara memainkan bola

1) Dalam permainan bola basket, bola dimainkan dengan tangan.

2) Berdiri dengan bola, dengan sengaja menendang bola atau meninju bola

merupakan pelanggaran, Yang disebut dengan menendang bola ialah

menampar atau menahannya dengan lutut, tiap bagian dari kaki bagian atas

kaki / bagian bawah.

3) Menyentuh bola dengan kaki tanpa sengaja bukan merupakan pelanggaran.

f. Kontrol bola

1) Seorang pemain disebut sedang mengontrol bola bila mana:

a) Ia sedang memegang atau memantul-mantulkan bola dalam permainan

b) Saat ia dalam posisi akan melakukan lemparan ke dalam.

2) Suatu regu sedang mengontrol bola, apabila:

a)

Sala

h seorang pemain dari regu tersebut sedang dalam keadaan

menguasai bola.

b) Bola dioperkan di antara pemain dari regu tersebut.

g. Bola masuk & poin yang akan didapatkan

1) Perolehan angka terjadi pada saat bola hidup masuk ke keranjang dari atas

atau masuk ketika mengoper bola.

2)

Goa

l yang terjadi di lapangan diberi nilai untuk regunya yang sedang

melakukan serangan ke jaring sebagai berikut:

a)

Goa

l dari lemparan bebas dihitung 1 angka.

b) Goal dari lapangan dihitung 2 angka.

c) Goal yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung 3 angka.

164

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

3) Bila salah satu regu tidak sengaja membuat goal dan lapangan ke jaringnya

sendiri, angkanya akan dicatat sebagai goal yang dibuat oleh kapten

lawannya.

4) Jika regu dengan sengaja membuat goal dijaringnya sendiri, maka hal itu

merupakan suatu pelanggaran dan tidak dihitung.

5) Jika seorang pemain dengan tidak sengaja menyebabkan bola masuk jaring

dari bawah, permainan dilanjutkan dengan bola loncat antara 2 pemain

yang berlawanan.

6) Jika seorang pemain dengan sengaja menyebabkan bola masuk dari bawah

jaring, maka hal itu merupakan suatu pelanggaran.

7. Lemparan ke dalam dari luar lapangan

a. Lemparan bola ke dalam yang dilakukan dari luar lapangan atau di belakang

garis akhir di ujung lapangan di mana goal itu terjadi.

b. Menyusul sebuah pelanggaran atau pergantian pemain dan permainan harus

dimulai lagi dengan lemparan ke dalam dari luar garis.

c. Pemain yang akan melempar bola ke dalam harus berdiri dari luar garis

seperti yang ditentukan oleh wasit di tempat yang paling dekat dengan titik

tempat kejadian pelanggaran atau di tempat saat permainan dihentikan.

8. Pembatasan

Pemain yang harus melakukan lemparan ke dalam tidak boleh melanggar

ketentuan berikut:

a. Menyentuh bola di lapangan sebelum disentuh pemain lain.

b. Melangkah ke lapangan sebelum atau sambil melepas bola.

c. Menahan bola lebih dan 5 detik.

d. Melempar bola melewati papan pantul kepada pemain lain di lapangan.

e. Melempar bola dari lapangan depan kepada anggota dari satu regu yang ada

di lap

angan belakang.

f. Bola menyentuh daerah luar lapangan/menyentuh tiang penyangga jaring

atau memasukkan bola ke jaring sebelum dioper kepada pemain di lapangan

untuk lemparan ke dalam.

D. Permainan Bulutangkis

Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang sangat popular di Indonesia,

olahraga ini hampir dimainkan oleh seluruh kalangan dipelosok tanah air.

Banyak sudah prestasi yang terukir dan mengharumkan nama bangsa Indonesia

di dunia internasional. Karena itu pemerintah sangat besar perhatiannya terhadap

olahraga bulutangkis ini. Salah satu usaha yang dilakukannya adalah dengan

165

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

memasukan cabang olahraga ini kedalam kurikulum pendidikan mulai dari

tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.

Dengan masuknya olahraga bulutangkis kedalam kurikulum pendidikan di

Indonesia diharapkan proses pemasalan, pembibitan dan prestasi dapat terus

berjalan, sehingga prestasi olahraga ini dapat terus dipertahankan.

Olahraga bulutangkis di Indonesia merupakan cabang olahraga yang digemari

oleh seluruh lapisan masyarakat, disamping sepak bola, bola volley, dan beberapa

cabang olahraga yang lain. Perkembangan yang nyata dimulai sejak tahun 1958,

dimana untuk pertama kalinya Indonesia mengikuti kejuaraan dunia dan sekaligus

muncul sebagai pemenang dengan merebut Piala Thomas. Kejuaraan ini dimulai

sejak tahun 1949, untuk memperebutkan piala bergilir dari Sir George Thomas,

yang sampai sekarang dikenal dengan kejuaraan Thomas Cup, sebagai lambang

supremasi bulutangkis dunia untuk beregu putra yang diadakan setiap 2 tahun

sekali.

Sedangkan untuk beregu putri, memperebutkan piala bergilir dari Mrs. H.S.

Uber, yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1957, dan dikenal sampai

sekarang dengan kejuaraan Uber Cup. Kejuaraan ini diadakan setiap 2 tahun

sekali, dan negara yang pertama kali meraih Piala Uber adalah Amerika Serikat.

Bulutangkis memang jenis olahraga yang sangat cocok untuk semua orang,

laki-laki atau wanita, tua, muda, dan anak-anak. Hal itu disebabkan oleh

mudahnya permainan ini dilakukan, alat pemukulnya ringan, bola gampang

dipukul, dapat dimainkan di luar maupun di dalam ruangan. Jenis pukulannya

bermacam-macam, peraturan permainannya cukup sederhana. Namun untuk

dapat menjadi seorang pemain yang baik dibutuhkan ketekunan, kemauan yang

kuat, penguasaan teknik dan taktik, penguasaan langkah kaki, dan pengalaman

latihan maupun pertandingan yang cukup lama.

Hal ini disebabkan didalam permainan bulutangkis, variasi pukulannya

beraneka ragam. Bola dapat dipukul sekeras-kerasnya dengan seluruh kekuatan,

tetapi dapat pula dipukul selembut-lembutnva dengan menggunakan kehalusan

perasaan.

Pukulan-pukulan yang hanyak dilakukan dengan gerakan-gerakan pergelangan

langan secara cepat dapat dengan tiba-tiba mengubah arah, hingga variasi gerakan

ini dapat melahirkan jenis-jenis pukulan tipuan yang sangat membingungkan.

Diperlukan kerja kaki yang cepat dan rapi untuk dapat mengejar bola yang simpang

siur dalam permaian, kecepatan reaksi mata, dan reaksi gerak sangat diperlukan.

Oleh karenanya dalam waktu yang singkat badan dapat menjadi lelah, karena

seluruh otot, jantung, dan paru-paru harus bekerja keras untuk mengimbangi

gerakan bola. Keuletan, ketabahan, daya tahan, kekuatan. kecepatan, kecermatan,

keluwesan, dan akal bercam pur menjadi satu di dalam permainan ini. Tetapi

justru inilah yang menjadikan bulutangkis semakin menarik.

Menurut sejarah, bulutangkis berasal dari permainan vang bernama Poona dan

berasal dari India. Oleh beberapa pewira tentara kerajaan Inggris yang menjajah

India pada waktu itu, pernainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana.

166

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Pada tahun 1873, permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de Beaufort

di Badminton Gloucester Shore, hingga karenanya permainan ini kemudian diberi

nama badminton. Badminton atau bulutangkis kemudian berkembang dibanyak

negara dan masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda.

Karena sudah cukup luas perkembangannya, maka perlu didirikan organisasi

internasional untuk mengatur kegiatan bulutangkis internasional dan diberi

nama International Badminton Federation (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934,

yang beranggotakan persatuan-persatuan bulutangkis dari beberapa negara. Di

Indonesia, dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis

Seluruh Indoncsia(PBSl) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953,

Indonesia menjadi anggota IBF dan dengan demikian berhak untuk mengikuti

pertandingan-pertandingan internasional.

Adapun pertandingan-pertandingan internasional yang penting di antaranya:

a. Kejuaraan All England

Merupakan kejuaraan perorangan dan telah diadakan sejak permulaan abad

ke-20. Hingga kini merupakan arena pertandingan yang paling menarik dan

diikuti oleh hampir semua pemain terbaik dunia.

b. Kejuaraan Dunia yang Resmi (World Badminton Championship)

Untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 1977 bertempat di Malmoe

(Swedia), merupakan kejuaraan perorangan.

c. Kejuaraan Asia (Asia Badminton Championship)

Terdiri dari kelompok yunior dan senior (beregu dan perorangan) dan

diselenggarakan oleh Asian Badmiton Conferderation (ABC), meliputi seluruh

kawasan Asia.

d. Kejuaraan Dunia Beregu

Terdir

i dari:

1). Untuk beregu putra disebut Thomas Cup Championship.

2). Untuk beregu wanita disebut Uber Cup Championship

3). Untuk beregu campuran disebut Sudirman Cup

d. Kejuaraan Asian Games, Sea Games, Olimpiade dan lain-lain.

1. Lapangan

Lapangan bulutangkis dapat dibuat di luar maupun di dalam ruangan. Namun,

pertandingan resmi harus dilakukan di dalam ruangan, mengingat faktor cuaca

yang sangat mempengaruhi jalannya permainan, maka lantai lapangan dapat

dibuat dari:

a.

Lan

tai tanah atau pasir (umumnya lapangan di luar ruangan)

b.

Lan

tai semen atau tegel (hard court)

c.

Lan

tai kayu (wooden courf )

d.

Lan

tai dengan karpet sintesis (porta court)

Lapangan permainan bulutangkis berbentuk empat persegi panjang dengan

167

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

ukuran:

a. 1) Panjang

: 13,40 m

b. 2) Le

bar

: 6,10 m

c. 3) Leb

ar masing-masing garis (lines)

: 0,05 m

2. net / ja

ring

a. Panjang

: 6,10 m

b. Le

bar

: 0,75 m

c. Ting

gi

:1,525 m

d. Sep

anjang tepi net diberi pita yang lebarnya:0,05 m. Warna jaring gelap.

3. Tiang Net (Posts)

Tinggi tiang net 1,55 m dari lantai, dibuat dari bahan yang cukup untuk

menahan tarikan tali net hingga menjadi tegang. Pemasangan harus tepat di atas

garis samping untuk double, atau bila tidak mungkin dan terpaksa dipasang di

luarnya maka di tempat tiang net yang seharusnya berada diberi pengganti dengan

pita putih (kertas, kain) atau kayu tipis tegak lurus dari pita net hingga ke lantai.

Penampang tiang bulat dan bergaris tengah 3,8 cm.

4. Raket

Raket merupakan alat pemukul yang sangat ringan dan kuat. Raket ada

beberapa macam, yaitu dari kayu seluruhnya, kepala kayu dengan batang logam,

atau seluruhnya logam. Biasanya kekuatan, daya tahan serta kenyamanan

dipakainya tergantung dari kualitasnya.

Beratnya kurang dari 150 gram (tulisan Under -5 pada beberapa raket artinya

kurang dari 5 ons, dimana 1 ons = 28,25 gram). Panjang 68 cm, lebar kepala 23 cm.

Jenis-jenis raket:

a. Raket yang berat di bagian atas (kepala), cocok untuk pemain yang bertipe

penyerang.

b. Raket yang berat di bagian pegangan (handle), cocok untuk bermain rally

dan tipuan.

Gambar : lapangan bulutangkis beserta netnya

168

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

c.

Raket yang seimbang cocok untuk pemain "allround" (serba bisa).

d.

Peme

liharaan raket sangat penting, yaitu dengan selalu membersihkan

setiap habis dipakai, sedang raket yang berkepala kayu harus dipress dan

kemudian disimpan di tempat yang kering.

5. Shu

ttlecocks (Bola)

Shuttlecocks terdiri dari bagian kepala dan bulu. Shuttlecocks yang baik

menggunakan gabus sebagai kepalanya dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan

kuat. Bulu angsa lebih baik, sebab dapat mengurangi lajunya bola serta memberi

keseimbangan yang lebih mantap. Yang terpenting karakteristik terbangnya sama.

Plastik meskipun tahan lama tetapi kurang nyaman dipakai hingga tidak begitu

populer.

Shuttlecocks berukuran:

a. Panjang bulu bola

: 60-70 mm

b. Dia

meter gabus

: 25-28 mm

c. Gari

s tengah ujung lingkaran bulu: 54 mm

d. Jumlah bulu

: 14-16 hel

ai

e. Berat bola

: 4,73 - 5,50 gram

E. OlahragaTenis Meja

Mengenai cabang olahraga tenis meja ini sebenarnya dan dari mana asalnya,

kapan, dan siapa yang pertama kali menemukannya tidaklah diketahui secara

pasti.Pada permulaan abad ke-20, permainan ini mulai berkembang dan mulai

mendapat sambutan yang baik terutama di negara Inggris dan benua Eropa pada

umumnya.

Mengenai sarana yang dipergunakan sedikit demi sedikit mengalami perubahan.

Pertama kali bentuk yang dipergunakan mengalami perubahan semacam raket

bulutangkis dengan menggunakan tali permanen sebagai tali senarnya. Jadi, tali ini

harus selalu dipanaskan terlebih dahulu sebelum dipergunakan agar berkembang

menjadi lebih tegang.

Adapun bolanya yang dipergunakan terbuat dari selluloid. Jadi tidak

menggunakan bola tenis dan setiap kali menyentuh meja dan raket selalu

Gambar: Raket bulutangkis

Gambar : Shutlecocks

169

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

menimbulkan bunyi ping pong. Jadi nama ping pong ini boleh jadi karena

perkenaan antara bola dengan meja dan raket.

Khususnya di Indonesia, cabang olahraga tenis meja ini baru dikenal pada

tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang

Belanda sebagai suatu permainan rekreasi. Begitu pula bangsa pribumi yang boleh

ikut hanya terdiri dari golongan tertentu yaitu keluarga pamong yang menjadi

anggota dari balai pertemuan tersebut.

Baru pada tanggal 5 Oktober 1951, beberapa tokoh tenis meja Indonesia

mendirikan apa yang disebut Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI).

Tahun 1958 dalam konggresnya di Surakarta dirubah menjadi Persatuan Tenis

Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).

Tahun 1960 masuk Federasi tenis Meja Asia dan tahun l961 PTMSI telah pula

diterima menjadi anggota penuh dari Federasi Tenis Meja Intemasional atau ITTF

(Interational Table Tenis Federation).

1. Fasilitas dan Perlengkapan Tenis Meja

a. Meja

Meja harus terbuat dari kayu keras berbentuk empat persegi panjang dengan

ukuran :

1) Panjang

: 2,74 m

2) Leb

ar

: 1,52 m

3) Teb

almeja

: 3cm

4) Leb

ar garis sisi

: 1 cm

5) Ting

gi meja dari lantai

: 76 cm

b. Ja

ring(Net)

Panjang jaring termasuk tali penggantungnya 183 cm, tinggi jaring tersebut

sepanjang penggantungnya diatas permukaan meja 15,25 cm. Sedang bagian

bawah jaring tersebut harus rapat menyentuh bidang permainan sepanjang jaring

tersebut. Net ini terpasang pada tiang yang menonjol ke luar tingginya 15,25cm.

c. Bola

Harus mutlak berbentuk bulat, terbuat dari bahan selluloid putih dengan

Gambar : meja

170

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

ukuran:

1)

Berat

: 24,0 - 25,3 gram

2)

Diam

eter

: 37,2-38,2 mm

d. Be

d atau Raket

Tidak ada ketentuan atau persyaratan mengenai ukuran, bentuk maupun berat

raket atau bed. Permukaannya harus berwarna gelap dan pudar. Bahan terbuat

dari kayu untuk bidang pemukulnya tidak bersambung, sama tebal, datar, dan

kaku.

Apabila bidang pemukulnya dilapisi karet pada kedua bidangnya, maka lapisan

boleh salah satu atau kedua-duanya terdiri atas :

1) Karet berbintik biasa, dengan bintiknya menonjol keluar dan tebalnya tidak

melebihi 2 mm.

2) Sandwich (penyelipan), terdiri atas lapisan karet busa yang dilapisi oleh

karet biasa, menonjol keluar maupun ke dalam dengan tebal lapisan pada

tiap permukaan tidak melebihi 4 mm.

Gambar : bed /raket dan bolanya

Diunduh dari BSE.Mahoni.com